Energi yang di pancarkan matahari ke
permukaan bumi pada saat matahari bersinar terik di perkirakan 1.000 wat per
meter persegi. Dan seperti kita ketahui Bumi kita diliputi oleh lautan sekitar
70 %. Oleh sebab itu lautan merupakan pengumpul energi yang maha
luas.Temperatur di permukaan laut menjadi hangat karena panas dari sinar
matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Semakin ke dalam energi matahari
makin berkurang terserap sehingga di bawah permukaan, temperatur akan turun
dengan cukup drastis.
Pembangkit listrik energi termal ini dapat
dimanfaatkan jika perbedaan temperatur tersebut cukup besar untuk bisa
menghasilkan energi listrik. Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat
dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat
Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik.
Teknologi yang digunakan disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean
Themal Energy Conversion atau OTEC).
Teknologi ini dibuat berhasil dibuat pada
tahun 1939 oleh George Claude di pantai Kuba dengan kapasitas 22 kilowatt. Dan
yang terbesar di bangun di India dengan kapasitas 1 MW menggunakan sistem
tertutup.
Konversi energi termal lautan (Ocean
Thermal Energy Conversion/OTEC) adalah metode untuk menghasilkan energi listrik
menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut dalam dan perairan
dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor. Seperti pada umumnya mesin
kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh perbedaan temperatur yang
paling besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam dan perairan permukaan
umumnya semakin besar jika semakin dekat ke ekuator. Pada awalnya, tantangan
perancangan OTEC adalah untuk menghasilkan energi yang sebesar-besarnya secara
efisien dengan perbedaan temperatur yang sekecil-kecilnya.
Permukaan laut dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar matahari,
dan lautan menutupi hampir 70% area permukaan bumi. Perbedaan temperatur ini
menyimpan banyak energi matahari yang berpotensial bagi umat manusia untuk
dipergunakan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan cost effective dan dalam skala
yang besar, OTEC mampu menyediakan sumber energi terbaharukan yang diperlukan
untuk menutupi berbagai masalah energi.Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC
adalah siklus Rankine, menggunakan turbin bertekanan rendah. Sistem dapat
berupa siklus tertutup ataupun terbuka. Siklus tertutup menggunakan cairan
khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran, misalnya ammonia. Siklus
terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang bekerja di dalam
siklusnya.
Prinsip Kerja Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)
Secara sederhana dapat disebutkan bahwa OTEC bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan temperatur untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara
memanfaatkannya untuk menguapkan Ammonia atau Freon. Tekanan uap yang timbul
kemudian dipergunakan untuk memutar turbin.
Gambar
: prinsip kerja OTEC
Adapun prinsip kerja dari OTEC secara umum adalah:
1. Konversi energi panas laut atau OTEC menggunakan perbedaan temperatur antara
permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar 77
derajat Fahrenheit (25°C) agar bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
2. Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat
permukaan air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini
menyebabkan air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut
ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi
listrik.
3. Dalam beroperasinya OTEC, pipa-pipa akan ditempatkan di laut yang berfungsi
untuk menyedot panas laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna mendidihkan
fluida kerja. Umumnya digunakan ammonia sebagai fluida kerja karena mudah
menguap. Dari uap fluida tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menggerakkan
turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, uap fluida dialirkan ke ruang
kondensor. Didinginkan dengan memanfaatkan air laut bersuhu 5 derajat Celcius.
Air hasil pendinginan kemudian dikeluarkan kembali ke laut. Begitu siklus
seterusnya.
Video 1 :
prinsip kerja OTEC secara sederhana
Video
2 : prinsip kerja OTEC
Jenis Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC)
1. Closed-Cycle (Siklus Tertutup):
Gambar
: Closed-Cycle(siklus tertutup)
Gambar : skema prinsip kerja OTEC(siklus tertutup)
Closed-cycle system menggunakan fluida dengan titik didih rendah,seperti
ammonia, untuk memutar turbin guna membangkitkan listrik. Air laut permukaan
yang hangat dipompa melewati sebuah heat exchanger (penukar panas) di mana
fluida dengan titik didih rendah tadi diuapkan. Fluida yang mengalami perubahan
wujud menjadi uap akan mengalami peningkatan tekanan. Uap bertekanan tinggi ini
kemudian dialirkan ke turbin untuk menghasilkan listrik. Kemudian air dingin
dari dasar lautan dipompa melewati heat exchanger yang kedua, mengembunkan
hasil penguapan tadi menjadi fluida lagi, di mana siklus ini berputar terus
menerus.
2. Open-Cycle (Siklus Terbuka):
Gambar
: Open-Cycle(siklus terbuka)
Gambar : skema prinsip kerja OTEC(siklus terbuka)
Open-Cycle OTEC menggunakan air laut permukaan yang hangat
untuk membangkitkan listrik. Ketika air laut hangat dipompakan ke dalam
kontainer bertekanan rendah, air ini mendidih. Uap yang mengembang menggerakkan
turbin tekanan rendah untuk membangkitkan listrik. Uap ini,meninggalkan
garam-garam di belakang kontainer. Jadi uap ini hampir merupakan air murni. Uap
ini kemudian dikondensasikan kembali dengan menggunakan suhu dingin dari air
dasar laut.
3. Hybrid System (Siklus Gabungan):
Gambar : Hybrid System(siklus gabungan)
Siklus hybrid menggunakan keunggulan sistem siklus terbuka dan
tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut yang diletakkan di tangki
bertekanan rendah (vacuum chamber) untuk dijaikan uap. Lalu uap tersebut
digunakan untuk menguapkan fluida bertitik didih rendah (amonia atau yang
lainnya) yang akan menggerakkan turbin guna menghasilkan listrik. Uap air laut
tersebut lalu dikondensasikan untuk menghasilkan air tawar desalinasi.
Teknologi terkait :
OTEC memiliki banyak manfaat selain hanya menghasilkan energi
listrik.
·Air Conditioning
Air laut yang dingin yang dipompa oleh fasilitas OTEC memberikan
kemampuan untuk pendinginan mesin-mesin yang berkaitan dengan fasilitas OTEC.
Menurut perhitungan Departemen Energi
Amerika Serikat, pipa berdiameter 0,3 m dapat
memompa sebanyak 0,08 meter kubik air per detik. Jika 6 oC air
dingin mampu dipompa oleh fasilitas OTEC, dapat digunakan untuk mendinginkan
bangunan besar. Jika sistem beroperasi selama 8000 jam dan listrik lokal dijual
seharga 5-10 sen per kWh, maka itu akan menghemat tagihan listrik sebesar
200.000 hingga 400.000 dolar pertahun
The Inter Continental Resort dan Thalasso-Spa di pulau Bora-Bora
menggunakan OTEC untuk mengkondisikan udara di dalam bangunan dengan melewatkan
air laut ke penukar panas, mendinginkan air tawar. Air tawar ini lalu dipompa ke dalam
bangunan untuk mendinginkan udara.
Video : The
Inter Continental Resort dan Thalasso-Spa di pulau Bora-Bora
·Budidaya perairan
Sistem OTEC memiliki kemampuan untuk memompa air laut perairan
dalam dalam jumlah besar. Air laut tersebut mengandung nutrisi yang diperlukan untuk
budidaya perikanan. Budidaya salmon dan lobster sangat bergantung pada
nutrisi dari laut dalam, sehingga hal ini sangat berpotensial untuk dikembangkan.
Dinginnya air juga dapat dipergunakan untuk mengatur suhu air kolam budidaya
dan mendinginkan hasil budidaya.
·Budidaya tanaman
Air dingin yang dipompa dari laut dalam atau air dingin yang sudah
melewati penukar panas dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti mendinginkan
lingkungan (media tanam dan udara) di dalam rumah tanaman yang digunakan untuk
menanam tanaman iklim sedang. Air dingin yang telah melewati penukar panas
masih memiliki temperatur 7 oC, baik pada siklus tertutup maupun
siklus terbuka.
·Desalinasi
Sistem siklus terbuka dan hybrid OTEC dapat dimanfatkan untuk desalinasi. Air hasil kondensasi
adalah air tawar tanpa mineral laut yang dapat dijadikan air minum atau irigasi
pertanian dekat pantai.
·Ekstraksi mineral
Sejak dulu diketahui bahwa air laut mengandung banyak sekali
mineral terlarut yang dapat dimanfaatkan, misalnya magnesium, namun mahalnya
biaya pemompaan dibandingkan dengan hasilnya membuat kegiatan tersebut tidak
berlangsung secara besar-besaran. Dengan adanya fasilitas OTEC, ekstraksi
mineral air laut dalam dapat dilakukan sambil memproduksi listrik.
·Produksi hidrogen
Hidrogen bisa diproduksi lewat
elektrolisis menggunakan listrik yang dihasilkan OTEC. Air laut memiliki ion
elektrolit yang mampu meningkatkan efisiensi elektrolisis air untuk
menghasilkan gas hidrogen.
Kekurangan dan Kelebihan
Kelebihan:
• Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
• Tidak membutuhkan bahan bakar.
• Biaya operasi rendah.
• Produksi listrik stabil.
• Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin,
produksi air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan
produksi hidrogen secara elektrolisis.
Kekurangan:
• Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.
• Jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi
bahaya kebocoran.
• Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar